PEKANBARU -
Seorang pemotong kayu warga Kabupaten Pelalawan, yang bernama Azmi (30)
diserang satwa liar, Harimau Sumatera di kawasan Teluk Lanus, Kabupaten
Siak, Minggu (11/7/2021).
Kepala Balai Besar
Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono menjelaskan, bahwa
saat menerima laporan tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan
kepala desa Teluk Lanus.
"Saat menerima
laporan, kami segera berkoordinasi dengan Kepala Desa Teluk Lanus dan
diperoleh keterangan bahwa kejadian tersebut berada kurang lebih 20 km
dari kantor Desa Teluk Lanus," kata Suharyono, Senin (12/7/2021).
Peristiwa
warga yang diserang Harimau itu, kata Suharyono tepatnya di sekitar
Sungai Belat dimana sepanjang Sungai Belat terdapat areal konsesi PT
Uniseraya, PT RAPP dan kawasan konservasi SM Tasik Belat.
Ia menginformasikan bahwa benar telah terjadi konflik Harimau sumatera dan manusia di sekitar Tasik Belat tersebut.
Saat
itu, beberapa orang sedang melakukan penebangan di sekitar Tasik Belat
dan salah satu penebang yang berasal dari Desa Serapung, Kabupaten
Pelalawan sempat digigit oleh satwa Harimau sumatera pada bagian
kakinya.
"Namun karena para penebang yang ramai dan bersama-sama mengusir, akhirnya Harimau menjauhi korban," ungkapnya.
Menurut Suharyono, kawasan Teluk Lanus, Kabupaten Siak dan Desa Serapung, Kabupaten Pelalawan adalah 2 desa yang bersebelahan.
Sebelumnya, ada peristiwa Harimau memangsa kambing dan anjing di
Teluk Lanus. Namun ia belum bisa memastikan apakah memang Harimau
sumatera apakah Harimau yang sama yang menyerang kambing dan anjing di
Teluk Lanus tersebut.
Sebelumnya Tim Balai
Besar KSDA Riau telah diturunkan untuk memasang kamera trap di sekitar
lokasi dimakannya ternak warga di daerah Teluk Lanus itu.
Tim segera diturunkan kembali untuk mengetahui dengan pasti kejadian tersebut.
Suharyono
menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan berharap semua
pihak untuk bersama sama saling mengingatkan tentang perlunya pemahaman
hidup berdampingan dengan satwa yang dilindungi.
"Kami
menghimbau agar tidak terjadi penebangan kayu di hutan primer yang
merupakan ruang hidup satwa liar termasuk Harimau sumatera dan
menghimbau kepada masyarakat agar tidak memasang jerat di hutan dan
berburu babi serta satwa lain karena itu merupakan penopang hidup atau
makanan pokok Harimau sumatera," harapnya.