Pekanbaru - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun dermaga apung sebagai media konektivitas antarpulau atau wilayah di lima daerah di Indonesia. Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tojo Una-Una, Kota Bima, dab Kabupaten Sinjai.
“Pembangunan
dermaga apung merupakan jawaban atas kebutuhan prasarana di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar. Tujuannya untuk meningkatkan
aksesibilitas dan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk mendorong
pemberdayaan, meningkatkan partisipasi dan kapasitas masyarakat dalam
mengelola pesisir dan pulau-pulau kecil,” ujar Plt. Direktur Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut KKP Hendra Yusran Siry, melalui keterangan resmi,
Rabu (7/7/2021).
Dermaga
apung yang merupakan tempat tambat labuhnya kapal yang mengapung di
atas air, memiliki tiga komponen utama yaitu struktur dermaga/darat yang
menjorok ke laut, penghubung antara struktur dan platform, dan landasan
dermaga apung yang berbahan high-density polyethylene/low-density
polyethylene (HPDE/LDPE).
Lebih
lanjut Hendra menambahkan saat ini moda transportasi yang dimiliki
masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar untuk beraktivitas
adalah perahu/sampan kayu kecil dengan rata-rata di bawah 5 GT.
“Dengan
tinggi draft hanya sekitar 0,9 meter dan panjang rata-rata sekitar di
bawah 12 meter, penggunaan bangunan dermaga dengan konstruksi beton atau
konstruksi kayu dipandang kurang tepat karena masyarakat akan kesulitan
dan terkendala ketika melakukan bongkar dan muat barang serta naik
turun penumpang,” ujarnya.
Secara
terpisah, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP
Muhammad Yusuf menyampaikan persyaratan teknis dalam pemberian bantuan
prasarana dermaga apung, antara lain diutamakan sudah memiliki Perda
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), tersedia
lahan yang ‘clean and clear’, serta penempatan dermaga apung berada di
lokasi yang memiliki potensi dalam mendukung aktivitas masyarakat.
“Pembangunan
dermaga apung di tahun 2021 ini berada di lima lokasi. Tim kami sudah
melakukan survei dan verifikasi ke lokasi-lokasi tersebut,” ujar
Yusuf.aq
Sejak
tahun 2015-2019, KKP telah menyalurkan bantuan berupa pembangunan
dermaga apung di 25 lokasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Guna
mendukung konektivitas antar pulau-pulau kecil, Menteri Kelautan dan
Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pada penetapan koridor
logistik kelautan dan perikanan, yakni terbangunnya model pembangunan
wilayah dan pemerataan pembangunan.