LIFESTYLE - Motif plisket bisa dibilang sebagai salah satu motif yang paling banyak diaplikasikan ke berbagai gaya pakaian. Dengan bentuknya yang berupa lipatan-lipatan rapi, motif ini memang cocok untuk menambah kesan modis terhadap pakaian. Kepopuleran motif plisket bisa kamu temukan pada rok, gaun, hingga hijab.
Berawal dari sebuah seni melipat pakaian dan hanya dipakai oleh kaum elit, kini motif plisket sudah bisa dipakai oleh masyarakat luas dan tambah populer. Bagaimana proses perubahan itu terjadi? Yuk, simak sejarah motif plisket berikut ini!Jauh berbeda dengan kondisi sekarang, saat awal kemunculannya pada era Mesir kuno, motif plisket hanya boleh dikenakan oleh para penguasa di kerajaan. Dilansir dari Thread Stories, motif plisket pada zaman itu dikenakan pada tunik dan gaun para penguasa, Raja Firaun, dan permaisurinya.
Selain itu, Ratu Elizabeth I juga memakai model kerah baju bermotif plisket yang dinamakan Ruff. Ruff adalah kerah melingkar dengan aksen lipatan yang bentuknya berdiri sehingga membingkai bagian wajah.
Motif plisket dulunya dibuat dengan manual dan prosesnya memakan waktu yang lama
Lipatan mewah yang dikenakan para penguasa itu tidak didapatkan dengan cara yang mudah. Motif plisket dibuat dari serat alami seperti sutra, katun, dan wol. Kain itu akan dicelupkan ke dalam cairan getah dan akan dilipat satu per satu menggunakan tangan. Untuk membentuk lipatan yang lebih solid para pengrajin plisket Mesir kuno menggunakan semacam setrika raksasa untuk merapikannya.
Ketika lipatan sudah sempurna terbentuk, sayangnya pekerjaan mereka tidak lantas selesai. Setelah pakaian itu dikenakan lalu dicuci, semua lipatan tadi otomatis hilang dan mereka harus mengulangi kembali proses yang sama dari awal.
Inilah yang menyebabkan pakaian dengan motif plisket menjadi simbol kemewahan dan kekuasaan pada zaman itu. Bahan bakunya yang mahal, pengerjaannya yang lama dan berulang-ulang membuat motif ini lekat dengan kesan mewah
Dilansir dari Cotswold Collections, tentara nasional Yunani mengenakan Fustanella untuk acara militer dan seremonial. Fustanella ini mirip dengan kilt yang merupakan rok yang dipakai oleh laki-laki Skotlandia. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-3 SM di bawah Kekaisaran Ottoman dan dijadikan sebagai seragam militer utama.
Tidak hanya sebagai bentuk mengikuti perkembangan mode, Fustanella juga dirancang untuk menunjukkan kekuatan dan kehebatan pria. Penggunaannya pun jauh dari kata bersih. Para tentara sering mengelap keringat, wajah yang kotor, dan pisau yang berlumuran darah menggunakan rok ini.
Motif plisket era modern ditandai dengan desain gaun lipat milik Mariano Fortuny
Bergeser ke era modern tepatnya pada tahun 1909, desainer asal Spanyol Mariano Fortuny mematenkan gaun plisketnya yang diberi nama Delphos. Gaun ini dibuat dengan bahan sutra halus dengan siluet indah yang menunjukkan lekuk tubuh alami perempuan. Namun, sayangnya permasalahan besar tentang mempertahankan lipatan secara permanen belum bisa terpecahkan.
Kini, motif plisket sudah berada di titik termutakhirnya. Dengan lipatan yang permanen dan pemakaian lebih beragam
Saat ini, motif plisket sudah dipakaikan ke banyak jenis pakaian. Kalau dulu hanya bangsawan kerajaan yang bisa memakainya, sekarang masyarakat luas sudah mampu membelinya karena harga yang lebih terjangkau. Kamu bisa menemukan motif plisket mulai dari blouse, celana, rok, gaun, hijab, bahkan gorden. Selain itu, motif plisket saat ini juga lebih banyak dipakai oleh perempuan.
Lain kali kalau kamu bertemu dengan pakaian bermotif ini, kamu sudah paham kalau plisket punya sejarah panjang sebelum menjadi seterkenal sekarang. Apakah kamu punya pakaian bermotif plisket di lemarimu?